Nyoba Bikin Film Indie

Sunday, May 6, 2012

print this page

Film indie, atau independent movie yaitu film yang diproduksi kalangan studio kecil mungkin marak di kalangan anak-anak muda sekarang. Beberapa orang mungkin menganggap ini adalah hobi yang mahal. Tapi saya dan teman-teman sekampung berusaha membuat sehemat mungkin.
Beberapa bulan yang lalu kami membuat film indie ber-genre kolosal Jawa. Memang, walaupun di awal-awal film ini menyuguhkan adegan masa kini, tapi kemudian dilanjut dengan cerita ke masa lalu. Kami berusaha hemat. Mulai dari kostum, kebetulan beberapa di antara kami memiliki pakaian khas Jawa yaitu baju surjan. Kostum yang lain, kami cuma pinjam. Dan untuk membuatnya seolah pakaian kuno perlu sedikit mengakali. Properti-properti pendukung kami buat sesederhana mungkin tanpa meninggalkan unsur seni.

Sebelumnya saya memang pernah ada keinginan (lebih tepatnya hayalan) membuat film. Dan juga yang saya hayalkan memang film kolosal Jawa. Dan saya tidak menyangka ini bisa menjadi kenyataan. Film yang kami buat ini menceritakan sejarah terbentuknya Kadipaten Pati Pesantenan. Pati Pesantenan adalah embrio dari Kabupaten Pati di masa sekarang. Film ini berjudul "Sang Legendaris", yang terinspirasi dari sosok pembentuk Kadipaten ini. Dan pihak pemelihara cagar budaya Genuk Kemiri yang dulunya merupakan lokasi ibu kota Kadipaten Pesantenan sepertinya lebih menyukai untuk menyebut Kadipaten ini dengan istilah Kerajaan. Dan ketika pemerintahan berada di bawah Kerajaan Majapahit barulah mereka mengatakan sebagai kadipaten. Film yang kami buat ini ceritanya memang agak berbeda dengan versi cerita yang biasanya dipentaskan sanggar Kethoprak. Orang-orang kethoprak menyebut sejarah ini terjadi di masa Islam, dan kami menyebut ini terjadi di masa Hindu.

Tentang penelusuran cerita, kurang lebih kami melakukannya selama kurang lebih tiga bulan. Dimulai dari nonton VCD kethoprak yang ceritanya agak kebanyakan guyon. Dilanjutkan dengan browsing-browsing, kemudian nanya pada ahli sejarah baik dari kalangan pengamat cerita rakyat sampai Dinas Budaya dan Seni Kabupaten Pati. Dengan inilah kami mengetahui beberapa sudut pandang sejarah dari versi yang berbeda-beda. Dan kami mengambil sejarah yang kami anggap paling masuk akal yaitu sejarah yang diakui pihak Kabupaten Pati sendiri untuk kami angkat ke dalam film ini.

Syuting perdana kami lakukan pada tanggal 20 Desember 2011. Kami pun akhirnya malah mengulangnya kembali karena kami rasa masih sangat kurang pantas. Yang membuat kami kesulitan adalah masih kakunya akting teman-teman, peralatan yang minim, dan apalagi menyembunyikan perkara modern seperti peralatan listrik macam stop kontak yang tertangkap kamera, dan juga suara motor lewat. Tak mungkin kan pada jaman kolosal ada perkara modern semacam itu....

Salah satu adegan yang kami sukai adalah adegan berikut ini, Ki Dalang Sapanyana melarikan Dewi Rayungwulan dari pernikahannya.


Ada di antara rencana-rencana kami membentuk film ini sedemikian rupa, terkendala minimnya peralatan atau keadaan lain, akhirnya berujung pada penurunan kualitas. Tapi tetap saja film ini mendapat sambutan yang lumayan bagus dari masyarakat kami.

Di film ini, saya berperan sebagai Film Editor dan Desainer Grafis. Dalam hal editing, saya berbekal Ulead Video Studio. Dan untuk menciptakan elemen-elemen grafis pendukung, saya mengandalkan Adobe Photoshop. Yang saya rasakan, cukup menguras energi dan waktu.. Ya, Art takes times.. lumayan untuk pengalaman...

Link Situs

Anda bisa melihat cerita masa-masa pembuatan film ini di blog berikut:

0 comments: