Awal Mula Belajar Desain Grafis

Friday, March 4, 2011

print this page
Desain Grafis
Desain Grafis adalah bidang yang menarik. Mungkin saat ini sedang nge-trend fakultas DKV (Desain Komunikasi Visual) di kampus-kampus. Desain grafis sendiri adalah merupakan bagian dari desain komunikasi visual yang lebih mengkhususkan pada bidang pengolahan grafis untuk media cetak (percetakan) dan elektronik (misal desain web).

Saya punya cerita tentang saya sendiri, tentang bagaimana saya bisa tertarik untuk belajar desain grafis.

Secara alamiah, saya suka menggambar. Sejak kecil saya sudah memiliki hobi ini. pernah suatu ketika saya masih duduk di bangku SD, saya pernah berhasrat pengen jadi pelukis. Tapi komentar kakak saya melemahkan hasrat saya tersebut. Saya yang waktu itu cuma murid SD langsung bingung ketika diberi pertanyaan " Cita-cita kok jadi pelukis, lukisan itu kan belum tentu dibutuhkan orang, nanti kalau lukisan kamu belum laku, kamu gak punya duit dong? Trus pada saat kamu nunggu lukisan itu laku, kamu mau makan apa?" Saya sama sekali tak bisa menjawab apa-apa. Sejak saat itu saya jadi menganggap bahwa menggambar dan melukis itu cuma sebuah hobi. Saya seperti tidak mengenal diri saya sendiri. Tidak mengetahui harus menekuni bidang apa. Tidak menyadari bahwa seni rupa merupakan bidang yang harus saya tekuni. Tidak mengenali bahwa seni rupa merupakan potensi yang seharusnya dikembangkan pada diri saya. Saya menulis kaligrafi hanya untuk main-main saja. Menggambar juga demikian. Tak ada niat serius mengembangkannya. Tak ada poin yang tertarget pada bidang tersebut.

Walaupun saya tidak pernah kuliah, Saya pernah belajar bermacam-macam bidang ketrampilan selain desain grafis. Di antaranya elektronika di BLK Pati dan otomotif di EMC Informatika Pati. Dan masih ada bidang-bidang lain yang saya pelajari di luar lembaga formal. Misalnya menjahit pakaian yang saya pelajari pada penjahit pria di daerah saya. Elektronika yang saya pelajari sebelum belajar di BLK, saya belajar pada salah satu teman nongkrong, sebut saja Nap. Selain dari dia, pernah juga dari teman sekolah. Cetak sablon yang saya pelajari pada salah seorang tukang sablon di kota Pati. Servis komputer yang cuma saya pelajari beberapa hari. Saat itu saya sedang tidak mengenali diri sendiri. Jadi saya kesana-kesini, mencoba ini mencoba itu tak tahu apakah ini cocok atau tidak untuk saya. Apakah ini berguna ataukah cuma membuang waktu masa muda saja. Ya sebenarnya sih bukan membuang masa muda, lumayan tambah pengalaman.


Saya mengetahui kata "desain grafis" ketika saya sedang membaca tabloid remaja TREN, tabloid yang setahu saya sekarang sudah tidak ada. Tahun berapa saya lupa, kalau gak salah mungkin 2004, kurang lebih setahun setelah saya lulus SLTA (saya lulus tahun 2003 dari sebuah MA di bawah naungan pesantren YPRU Pati). Di sebuah pojok bawah salah satu halaman tabloid tersebut ada iklan lowongan di tabloid TREN sendiri. Dan posisi yang ditawarkan adalah desain grafis. Saya yang waktu itu tak tahu apa-apa tentang komputer sangat tidak memahami kata-kata selanjutnya yaitu menguasai software ... ... apa.., saya lupa. Maklum waktu saya sekolah dulu belum ada kurikulum TIK. Dan teman-teman saya yang bisa mengoperasikan komputer mereka belajar lewat lembaga kursus. Dan setahu saya mereka juga bisanya cuma mengetik waktu itu. Tapi walaupun saya tidak tahu apa-apa tentang tulisan di iklan lowongan tersebut, saya merasa cocok. Entah dari mana saya merasa cocok. Mungkin dari kata "desain", sehingga naluri saya otomatis nyambung. Ditambah pula sesuatu hal yang berhubungan dengan komputer terasa "keren", hehe .. Dan perasaan nyambung yang "gak jelas" itu tertanam dalam benak saya. Setelah itupun juga tak ada perkembangan berarti. Dan saya malah berpetualang mempelajari beberapa ketrampilan lewat kursus-kursus. Dan pertama kali saya pegang komputer itu di rumah teman, cuma coba-coba.

Akhirnya, di pertengahan tahun 2006 baru saya belajar komputer, bidang desain grafis. Saya mengikuti program pendidikan satu tahun di Kudus (waktu itu setahu saya di tempat tinggal saya (Pati) belum ada kursus desain grafis, paling-paling yang ada cuma untuk officer). Nama LPKnya Cahaya Nusantara Computer, dulu letaknya di dekat menara Kudus, tepatnya di Janggalan, tapi sekarang sudah pindah, maklum masih lembaga sederhana. Lembaga ini dipimpin oleh Pak Amin Ispriyo. Di sana saya belajar komputer dari awal, dari nol. Bahkan dari cara menghidupkan komputer yang sebelumnya saya tidak tahu. Lalu mempelajari Operating System Windows, yang saat itu kami mempelajari Windows 98 lalu windows XP, kemudian Office, setelah itu baru saya belajar Desain Grafis. Ketika masih mempelajari dasar-dasar komputer, saya dan teman-teman masih belajar bersama. Dan setelah itu kami mempelajari bidang masing-masing di kelas yang berbeda. Yang unik di sini adalah murid desain grafis cuma saya seorang. Sebenarnya ada murid lain, tapi dia tidak melanjutkan belajarnya. Saya tak tahu sebabnya, dia keluar begitu saja. Jadi tinggal saya sendiri. Dan keadaan ini membuat saya seperti les private saja, hehehe... Jadi lebih akrab sama gurunya, namanya Suprayitno. Bahkan guru saya itu saya panggil dengan sebutan "mas", bukan "pak". Setahu saya beliau sekolahnya cuma terpaut tiga tahun sebelum saya, jadi tak terlalu jauh. Tapi sayang sekali saat ini saya kehilangan kontak dengannya... :( Yang saya pelajari waktu itu adalah Corel DRAW 11, Adobe Photoshop 7, dan Auto CAD yang saya lupa versinya, kalau gak salah sih 2000 atau 2002 mungkin.

Cahaya Nusantara Computer 2006

Dalam foto di samping, saya yang pakai baju putih di tengah, teman yang disamping saya itu Nor Kholiq...

Dari awal saya belajar di sana, karena tempat tinggal saya yang lumayan agak sedikit jauh...:D Saya ditawari oleh Pak Amin untuk menginap saja di CNC. Saya mengambil kelas ekstensi yang jam pelajarannya pada hari jumat, sabtu dan minggu. Tapi setelah masa pendalaman bidang desain grafis, saya mengusulkan pada Mas Suprayitno untuk mengatur jadwal menjadi sabtu dan minggu saja. Berarti 2-3 hari setiap seminggu sekali, saya bebas bermain-main komputer di CNC. Bahkan saya tidur juga di dekat komputer bersama teman-teman saya, diantaranya Sam, Bahar, Kawit, juga Dhowi yang merupakan staf di CNC, dia saudara Pak Amin.

Di CNC, yang saya pelajari masih sangat dasar. Saya kemudian menambah ilmu dari buku-buku dan tentu saja internet. Dulu, sebelum saya punya koneksi internet sendiri, saya kuliah di Warnet University, hahaha...... Dengan modal flashdisk, saya men-download tutorial photoshop dari internet. Tanpa membaca panjang lebar saya mengumpulkan sebanyak-banyaknya di flashdisk. Baru setelah saya bawa pulang, saya baca di komputer saya. Maklum kalau terlalu lama dibaca di warnet, bisa kelamaan waktunya, dan bayarnya semakin mahal....:D

Ketika pertama kali waktu itu (tahun 2009) saya mengetikkan keyword "tutorial photoshop" di Google, link teratas mengajak saya menuju situs Ilmu Photoshop milik Mas Sigit Eko. Seingat saya tutorial yang pertama saya temukan di situs tersebut adalah membuat realistic photo object, maksudnya yaitu membuat object di dalam foto tersebut seolah-olah keluar dari kertas foto, seperti keadaan realistis. Tutorial yang ada di situs tersebut ditulis dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan menyenangkan. Saya sangat suka. Banyak juga selingan guyonan di sana, menyenangkan. Biasanya di setiap tutorial banyak sekali komentar yang tertulis dari para pengunjung situs. Hanya saja Mas Sigit hanya menjawab komentar sekedarnya, jadi agak jarang ada pembicaraan atau diskusi di form komentar. Dan sayang sekali saat ini situs tersebut jarang diupdate. Mungkin saja pemiliknya sedang sibuk dengan pekerjaan offline-nya.


Situs lain yang saya gandrungi adalah Desain Digital. Situs ini juga merupakan tempat belajar saya. Pemiliknya bernama Mohammad Jeprie. Awalnya saya tahu situs ini karena Mas Jeprie berkomentar di Ilmu Photoshop dan meninggalkan jejak link ke situsnya. Saat itu Desain Digital masih biasa-biasa saja (awal-awal 2009). Tapi sekarang ini situs milik Mas Jeprie ini sudah sangat bagus. Situs ini tidak selalu menyajikan tutorial, tetapi juga menyajikan artikel tentang desain. artikel-artikelnya selalu berbobot. Selain itu disajikan juga posting kategori inspirasi yang diambil dari kumpulan karya dari artist dan designer lain. Sekarang rata-rata di setiap posting ada diskusi dan pembicaraan menarik oleh para pengunjung situs Desain Digital. Mas Jeprie sangat terbuka dalam menanggapi komentar, sehingga pengunjung akan merasa akrab dengan beliau.

Dan dari Desain Digital saya mengetahui situs tutorial Photoshop luar negeri yang berkualitas semacam PSD Tuts+, Photoshop Tutorials, Tutorial9, Design Instruct, juga PS Hero. Hingga saat menulis posting ini, saya masih perlu untuk belajar dari situs-situs tersebut. Dan seterusnya tetap belajar.

2 comments:

  1. mas,aku wong juwana,seng pengen belajar design....numpang takon mas,nek pengen gawe desaign kaos..iku nganggo applikasi opo wae mas??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasane sablon manual nganggo Corel Draw. Kadang yo nganggo Photoshop nek pas setting gambar raster.

      Delete